
Aku merasa lelah,
aku merasa capek, otak, hati dan tubuhku sangat lelah. Tapi aku harus
bagaimana? Apa yang bisa ku perbuat? Lari dari kenyataan? Itu tak mungkin. Aku
terlalu bodoh, aku terlalu gampang berputus asa dan aku juga terlalu keras
kepala. Aku sangat bingung dengan apa yang sedang kujalani sekarang. Berjalan
entah kemana, berlari entah untuk mengejar apa? Tak ada tujuan, aku kehilangan
arah saat ini intinya aku tersesat di kehidupan yang suram ini. Pilihan yang
salah yang membuatku begini. Tapi, apakah semuanya harus kuakhiri sampai
disini? Setelah semua perjuangan yang telah kulakukan. Dan semua orang yang
telah banyak berkorban kepada ku, mama dan papa misalnya. Apakah aku harus
mengecewakan mereka? Tentu aku tidak ingin mengecewakan mereka.
Tapi apa aku
sanggup melalui semua ini? Kenapa Cuma ini yang selalu terbesit dipikiranku ?
iya selalu kata-kata ini yang muncul “ berhenti kuliah” tapi, apa itu pilihan
yang benar? Apa ini adalah jalan satu-satunya untuk mengakhiri masalah ini.
Kalau aku menuruti ego ku tentu iya. Tapi aku ingin bisa melawan egoku, ingiiin
sekali. Tapi setiap aku berusa melawan egoku pikiran itu selalu muncul, aku
selalu mendongkol dalam hati “ buat apa kuliah, kalau kita tidak minat dengan
jurusan yang kita pilih?” . selalu saja aku berfikir begitu. Kalau saja waktu
bisa di ulang, sekaliii saja, aku ingin waktu dimana aku kembali pada saat
mendaftar SBMPTN, tapi mana mungkin? Hanya orang bodoh yang berfikir demikian.
Seperti aku misalnya.
Tapi,,,, tidak
tidak aku tidak bodoh kuakui aku tidak bodoh tapi aku selalu mengeluh akan
jalan hidupku yang pada akhirnya membuatku malas untuk belajar. Tapi ada satu
hal yang memotivasi ku, kata-katanya begitu sejuk apabila didengarkan.
Seseorang yang sangat aku sayangi. Adikku, iya adikku. Namanya RIRIN YUSTIKA
PUTRI, kalau difikir-fikir masalahnya juga lumayan berat,sekolah di SMA
faforit yang peraturannya sangat amat ketat, menurutku. Dan bahkan ia juga pernah mengeluh akan hal itu.
Tapi ada satu keluhan yang ia katakan pada ku yang aku masih sangat ingat
sampai sekarang dia bilang “ kak sekolah disini itu seperti dipenjara dan
menurut ku disini seperti hukum rimba, hanya keegoisan yang ada” ya kurang
lebih seperti itu kalimat yang ia tuturkan kepadaku.
Dan aku juga
berfikir hal yang sama dengannya saat itu, dalam fikiran ku hanya putus asa
yang selalu menghantui pikiranku. Tapi ketika aku sedang melamun saat itu aku
tersentak mendengar kata-kata yang di sampaikan adikku “ kak disini memang
seperti penjara dan berlaku hukum rimba, apa kakak tau maksudnya?” spontan aku jawab aku mengerti disana memang
seperti penjara yang kita selalu di beri peraturan-peraturan yang menurut ku
orang yang membuat peraturan tersebut egois dan hukum rimba, ya jelas disanakan
anaknya pintar-pintar tentu saja sikap egois muncul dari dirinya,
begitulah yang kujawab kepadanya. Tiba tiba ia berkata “
sebenarnya tidak demikian kak, seperti dipenjara itu maksudnya kita disana
selalu terikat dengan peraturan-peraturan akan bisa membuat kita lebih baik,
lebih dekat dengan sang khalik misalnya. Dan masalah hukum rimba sebenarnya
tidak demikian juga tapi itulah yang akan menjadi cambuk bagi kita dimasa
depan. Menjadi pribadi yang lebih sukses dan bisa selalu bersyukur” begitulah
kata-kata itu ia tuturkan kepada ku. Seketika membuat ku terdiam, aku termenung
dan bahkan sampai sekarang aku masih bingung kenapa anak yang usia nya lebih
muda dariku saja cara berfikirnya bisa sedewasa itu, tapi sedangkan aku, aku
apalah, manusia yang tidak pandai bersyukur. Aku tidak ingin kalau hanya
menjadi menjadi seonnggok daging yang tak berguna. Yang kalau mati sia-sia.

Saat ini aku
tengah menangis kalau membayangkan diriku kalau jika aku terus seperti ini,
manusia lemah atau apalah namanya itu. Aku harus mulai bisa menerima kenyataan.
Toh waktu semester 1 kemaren nilaiku tidak jelek jelek amad, kata orang-orang
sih sudah lumayan bagus 3,58. tapi apa semester 2 ini aku bisa lebih dari itu,
yang menurut ku pelajarannya jauh lebih susah dari yang kemaren. Tapi aku
percaya satu kalimat yang pernah kukutip dari sebuah film yang bunyinya “ kalau
kita berusaha, jangan pernah mengeluh, jangan pernah menyerah karna kalau kita
menyerah itu sama saja kita melepaskan bintang kita, bintang yang akan membuat
kita menjadi bercahaya dan terang .”
Sekarang aku
berfikir hudup harus terus berlanjut bukan ? iya life must go on....
always smile and positive thinking aja
ya SUCI INDAH PRATIWI.
No comments:
Post a Comment